Harga minyak goreng naik, tempe dan tahu naik, daging apalagi… ah! Semua bahan pokok harganya melonjak. Kira-kira… kalau saya jadi pengusaha restoran atau warung makan, apa yang akan saya lakukan biar bisa bertahan dan tetap untung ya?
Ah… coba bayangkan kalau anda juga jadi pengusaha restoran. Kira-kira taktik apa yang akan anda jalankan agar bisa survive menjalankan restoran anda di tengah kenaikan bahan makanan.
Apa anda akan menaikkan harga menu atau bagaimana? Wah, kalau saya jadi pemilik warung pasti bingung. Tapi, mau tidak mau saya mesti punya strategi untuk bertahan di masa-masa sulit semacam ini. Makanya saya mesti menemukan cara untuk bertahan dan tetap mengantongi keuntungan.
Ok…. saya tidak akan mengorek-korek cara bisnis restoran atau warung makan. Saya cuma sekadar menekankan bahwa sebenarnya strategi bertahan semacam itu tidak hanya dimiliki oleh pengusaha restoran saja. Tapi, semua pelaku bisnis wajib punya. Termasuk para affiliate marketer.
Affiliate marketer perlu punya kuda-kuda agar bisa bertahan. Bagaimana wujud kuda-kuda itu?
Ada 3 jurus yang bisa anda lancarkan.
1. Memajang halaman situs web yang unik.
Keunikan akan selalu membawa ketertarikan. Anda setuju dengan saya? Jika anda bisa menampilkan hal baru yang berbeda dari yang lain, anda sudah punya awal yang baik.
Apalagi jika anda berpartisipasi di beberapa affiliate program. Anda mesti punya halaman web yang unik untuk masing-masing produk. Jangan mengumpulkan semua produk dalam satu halaman web. Apa tujuannya? Agar pengunjung focus pada satu produk saja.
Selain itu, jangan lupa untuk terus memasukkan product review atau ulasan produk dan testimoni. Jadi, pengunjung sudah mudeng dari semula apa manfaat produk yang anda jual.
2. Menawarkan produk
Hanya ada dua hal yang akan terjadi dengan halaman web anda. Pertama, pengunjung jadi beli produk anda. Kedua, pengunjung meninggalkan web anda dan tidak pernah balik lagi.
Untuk mempertahankan calon pembeli anda bisa mengirimi mereka informasi penting tentang produk anda secara berkala. Misal, setelah mereka mengisi form sign up, anda bisa mengirim email tentang produk affiliate anda. Isi email anda sebaiknya jelas mengungkapkan alasan mengapa pengunjung harus membeli produk anda. Tapi, jangan memberi kesan anda sedang berpromosi.
Cukup beri tahu mereka poin terpenting dari produk anda. Dan, ingatkan mereka akan kehilangan kesempatan bagus jika melewatkan penawaran anda begitu saja.
3. Pasang target traffic
Jika pengunjung anda tidak tertarik dengan produk anda, apapun yang anda tawarkan tidak akan pernah bisa membuat mereka kembali ke situs anda. Jadi, anda mesti punya target pengunjung yang jelas. Traffic anda harus mengarah pada pengunjung yang punya ketertarikan pada produk anda saja.
Salah satu cara menarik pengunjung semacam ini adalah dengan mempublikasikan artikel dalam e-zines atau e-reports.
Tulis saja minimum dua artikel per minggu. Panjangnya paling tidak 300-600 kata. Dengan menulis artikel secara konsisten anda bisa mendapat 100 target pembaca per hari.
Tapi, jangan bangga dulu jika anda punya banyak pengunjung. Diantara 100 pengunjung hanya ada satu pengunjung yang mungkin membeli produk anda.
Yupp!! Dengan tiga taktik di atas, komisi affiliate anda akan stabil masuk ke kantong anda. Meski makin banyak saingan dan tantangan, anda akan tetap bertahan. So, selamat berkuda-kuda….
By Joko Susilo
Tentang Penulis: Joko Susilo adalah SARJANA ARSITEKTUR yang aktif menulis tentang seluk-beluk Internet Marketing untuk orang Indonesia. Beliau mendirikan SMUO yang menjadi inspirasi buat pebisnis online Indonesia. Kunjungi situsnya: FormulaBisnis.com