Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan adanya hubungan antara mendengkur pada saat tidur dan sakit kepala. Para peneliti belum memastikan apakah sakit kepala menyebabkan tidur menjadi mendengkur atau sakit kepala muncul akibat tidur yang mendengkur.
Para ilmuwan di National Institute, AS, meneliti sebanyak 206 orang berusia 18-65 tahun yang menderita sakit kepala harian (terjadi sekitar 260 kali serangan pertahun). Lalu para ilmuwan tersebut membuat perbandingannya dengan 507 orang yang menderita sakit kepala biasa (terjadi 2-104 kali serangan pertahun). Responden yang ikut serta dalam penelitian itu juga diminta untuk menjelaskan seberapa sering mereka tidur mendengkur.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa penderita sakit kepala harian memiliki risiko mendengkur dua kali lebih besar dibandingkan penderita sakit kepala biasa. Mereka juga menyatakan bahwa sakit kepala dapat memicu dengkuran atau sebaliknya mendengkur dapat pula menyebabkan sakit kepala.
Sementara itu, peneliti lain dari Institute of Neurology, London, menyatakan bahwa orang yang mendengkur berarti menahan karbon dioksida?dalam paru-parunya, yang menyebabkan perubahan dalam aliran darah sehingga mengakibatkan sakit kepala. Untuk mengatasinya, si penderita disarankan untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.
Cukup banyak penelitian yang telah dilakukan tentang penyebab tidur yang mendengkur. Beberapa penelitian ada yang memfokuskan pada kemungkinan tidur mendengkur akibat minum alkohol dan berat badan yang berlebih.