Siapakah sebenarnya orang yang beruntung itu? Ada yang menganggap keberuntungan kalau mendapatkan uang, punya jabatan, jadi populer, atau jika menjadi orang yang berkuasa (pemimpin ). Lebih dari itu semua, ternyata orang yang beruntung adalah yang hari ini berubah menjadi lebih baik daripada hari kemarin. Ia tak mau hari ini sama dengan kemarin, apalagi hari ini lebih buruk dari kemarin.
Mestinya kita tidak mengukur sebuah kesuksesan dengan aksesoris duniawi. Sebelum punya jabatan, seseorang punya kepribadian yang baik dan rendah hati. Sesudah punya jabatan, kelakuannya jadi buruk. Maka jabatan itu mencelakakan dirinya dan mencelakakan orang lain. Karena itu jangan anggap sukses orang yang berharta, orang yang bergelar, berjabatan, atau orang yang berkuasa,kalau apa yang didapatkan tidak mengubah dirinya menjadi lebih baik. Itu artinya kunci kesuksesan tidak dilihat dari aksesoris, tapi sanggupkah dia berubah dari hari ke hari menjadi lebih baik. Sesudah punya jabatan, seseorang harusnya semakin baik akhlaknya, semakin lembut hatinya, semakin bagus ibadahnya.
Pemimpin apa yang kita butuhkan? Sederhana saja, bila kita ingin maju harus dipimpin oleh orang yang bisa mengubah, yaitu orang yang bisa mengubah dirinya. Kunci kehebatan seorang pemimpin adalah bisakah dia memimpin dirinya. Lalu keberhasilannya itu tercermin dari kepemimpinannya di rumah, istri dan anaknya. Bagaimana memimpin orang lain kalau memeimpin dirinya saja tidak sanggup. Jadi rahasia pemimpin adalah keteladanan, keteladanan, keteladanan. Sebaliknya bonus. Pemimpin itu pelayan, sependeritaan dengan anggota timnya.
Pemimpin yang tidak berhasil menjadi tauladan biasanya memiliki penyakit TENGIL, Takabur (sombong), Egois, Norak, (Tidak pantas), Galak, Iri dengki dan Licik. Ada 2 ciri orang takabur/sombong yaitu : (1) Mendustakan kebenaran (2) Meremehkan orang lain. Pemimpin takabur biasanya meremehkan sisi spiritual. Ia bahkan mungkin tidak takut kepada Allah SWT. Selain itu ia sulit untuk memuliakan anggota tim. Bahkan terhadap petugas sampah/kebersihan sekalipun karena kebersihan itu penting.
* PEMIMPIN TIDAK EGOIS
Justru ia harus paling banyak berkorban dibanding timnya. Egois berarti maunya menang sendiri. Kalau bicara mau didengar sendiri pendapatnya, selalu memotong pembicaraan orang lain. Ia tidak punya program bagus hasil diskusi, yang ada adalah karangannya sendiri. Maunya nyalahkan orang lain saja, sementara dia tidak mau disalahkan. Tidak salah pemimpin jadi kaya, asal jangan mengeksploitasi kepemimpinannya untuk memperkaya diri.
* PEMIMPIN TIDAK NORAK
Pemimpin tidak perlu memamerkan banyak hal, kekayaannya, atau miliknya yang bermerk. Jadi pemimpin saja sudah merupakan sebuah penghargaan. Pemimpin yang glamour di tengah annota timnya yang kurang sejahtera tentu bisa membuat curiga dan orang jadi sebel. Gunakan sesuatu secara proposional. Pemimpin harus bisa meraba perasaan orang lain. Anggota tim sopan, pemimpin tidak boleh kalah sopan
* PEMIMPIN TIDAK BOLEH GALAK
Agar sistem bisa berjalan dengan baik. Jangan menjadi pemimpin dengan sosok "menakutkan", membuat semua stres. Pemimpin galak biasanya hobinya mencari yang salah. Kalau marah, ia lebih sibuk menyakiti, akibatnya orang-orang di sekitarnya enggan bertemu, tidak berani mengeluarkan pendapat. jadi yes men, asal pemimpin senang. Padahal mestinya ia harus membuat para akal pikiran di sekelilingnya berkembang dan disinergikan menjadi sebuah pemikiran yang brilian.
* PEMIMPIN HARUS BISA MENGENDALIKAN DIRINYA, TIDAK MUDAH MARAH
Jika marah, kat-katanya tidak terkendali, menyakiti, akibatnya orang sekitar tidak bisa berkerja bagus. Memang marah itu manusiawi, tapi caranya benar dan alasannya pun benar. Tepat dan simpel, tapi orang jadi sadar. Jangan panjang lebar yang membuat orang jadi kesal. Jangan mudah tersinggung, sedikit-sedikit marah. Amati, kalau orang tidak bisa mengendalikan hampir dapat dipastikan kepemimpinannya tidak akan bagus.
* PEMIMPIN TIDAK PUNYA SIFAT IRI DENGKI
Kalau pemimpin pendengki, artinya susah lihat orang senang, senang lihat orang susah. Pemimpin pendengki tidak suka ada dianatara anggota timnya yang berprestasi, karena takut akan melampaui popularitas dirinya. Dia tidak suka melihat orang lain berprestasi. Padahal pemimpin sejati itu adalah yang membuat orang lain berprestasi. Prestasi seorang pemimpin adalah membuat sebanyak mungkin orang berprestasi. Ciri khasnya pemimpin pendengki itu selalu menjelekkan lawan-lawannya. Sangat sibuk menjelekkan orang lain, dan sangat sibuk memuji dirinya. Ia tidak tahan kalau lawannya dipuji. Dia akan berjuang untuk memudarkan, supaya tidak layak dipuji. Di mana ada kesempatan berbicara mesti dia menyerang (menjatuhkan) lawannya. Kebaikan seseorang akan terbakar habis seperti apimembakar kayu jika ia punya sifat iri dengki.
* PEMIMPIN TIDAK LICIK
Seorang pemimpin sejati biasanya tidak mengumbar janji, kecuali bertekad bisa mempersembahkan yangterbaik di dalam kebersamaan dan dukungan tim. Sifat tidak jujur dan suka korupsi harus benar-benar bersih darinya. Jika sebelum memimpin sudah licik, bagaimana sesudah punya kekuasaan? Tidak jujur, bagaimana kalau sudah berkuasa? Kalau belum memiliki kewenangan saja sudah tidak benar, bagaimana kewenangan ada di genggamannya.
Jika Anda menjadi pemimpin jangan hanya ingin memperoleh duniawi. Raihlah kedudukan semata-mata agar hidup kita bermanfaat. Membuat timnya/masyarakat di sekitarnya maju. Suksenya pemimpin bisa di lihat dari berapa banyak orang yangjadi sukses karena kehadirannya, keadaan menjadi lebih baik, dan adanya prestasi. Pemimpin yang baik itu melayani, menjadi suri tauladan, paling sopan, tidak membutuhkan penghormatan, tapi dia yang paling menghormati. Dia tidak membutuhkan pengharagaan, tapi dia yang paling menghargai rakyatnya. Pemimpin rendah hati pemimpin banyak berkorban, pemimpin yang tulus, itulah yang akan membawa keberuntungan bagi tim,. Dan ingat, ia tidak TENGIL
Mestinya kita tidak mengukur sebuah kesuksesan dengan aksesoris duniawi. Sebelum punya jabatan, seseorang punya kepribadian yang baik dan rendah hati. Sesudah punya jabatan, kelakuannya jadi buruk. Maka jabatan itu mencelakakan dirinya dan mencelakakan orang lain. Karena itu jangan anggap sukses orang yang berharta, orang yang bergelar, berjabatan, atau orang yang berkuasa,kalau apa yang didapatkan tidak mengubah dirinya menjadi lebih baik. Itu artinya kunci kesuksesan tidak dilihat dari aksesoris, tapi sanggupkah dia berubah dari hari ke hari menjadi lebih baik. Sesudah punya jabatan, seseorang harusnya semakin baik akhlaknya, semakin lembut hatinya, semakin bagus ibadahnya.
Pemimpin apa yang kita butuhkan? Sederhana saja, bila kita ingin maju harus dipimpin oleh orang yang bisa mengubah, yaitu orang yang bisa mengubah dirinya. Kunci kehebatan seorang pemimpin adalah bisakah dia memimpin dirinya. Lalu keberhasilannya itu tercermin dari kepemimpinannya di rumah, istri dan anaknya. Bagaimana memimpin orang lain kalau memeimpin dirinya saja tidak sanggup. Jadi rahasia pemimpin adalah keteladanan, keteladanan, keteladanan. Sebaliknya bonus. Pemimpin itu pelayan, sependeritaan dengan anggota timnya.
Pemimpin yang tidak berhasil menjadi tauladan biasanya memiliki penyakit TENGIL, Takabur (sombong), Egois, Norak, (Tidak pantas), Galak, Iri dengki dan Licik. Ada 2 ciri orang takabur/sombong yaitu : (1) Mendustakan kebenaran (2) Meremehkan orang lain. Pemimpin takabur biasanya meremehkan sisi spiritual. Ia bahkan mungkin tidak takut kepada Allah SWT. Selain itu ia sulit untuk memuliakan anggota tim. Bahkan terhadap petugas sampah/kebersihan sekalipun karena kebersihan itu penting.
* PEMIMPIN TIDAK EGOIS
Justru ia harus paling banyak berkorban dibanding timnya. Egois berarti maunya menang sendiri. Kalau bicara mau didengar sendiri pendapatnya, selalu memotong pembicaraan orang lain. Ia tidak punya program bagus hasil diskusi, yang ada adalah karangannya sendiri. Maunya nyalahkan orang lain saja, sementara dia tidak mau disalahkan. Tidak salah pemimpin jadi kaya, asal jangan mengeksploitasi kepemimpinannya untuk memperkaya diri.
* PEMIMPIN TIDAK NORAK
Pemimpin tidak perlu memamerkan banyak hal, kekayaannya, atau miliknya yang bermerk. Jadi pemimpin saja sudah merupakan sebuah penghargaan. Pemimpin yang glamour di tengah annota timnya yang kurang sejahtera tentu bisa membuat curiga dan orang jadi sebel. Gunakan sesuatu secara proposional. Pemimpin harus bisa meraba perasaan orang lain. Anggota tim sopan, pemimpin tidak boleh kalah sopan
* PEMIMPIN TIDAK BOLEH GALAK
Agar sistem bisa berjalan dengan baik. Jangan menjadi pemimpin dengan sosok "menakutkan", membuat semua stres. Pemimpin galak biasanya hobinya mencari yang salah. Kalau marah, ia lebih sibuk menyakiti, akibatnya orang-orang di sekitarnya enggan bertemu, tidak berani mengeluarkan pendapat. jadi yes men, asal pemimpin senang. Padahal mestinya ia harus membuat para akal pikiran di sekelilingnya berkembang dan disinergikan menjadi sebuah pemikiran yang brilian.
* PEMIMPIN HARUS BISA MENGENDALIKAN DIRINYA, TIDAK MUDAH MARAH
Jika marah, kat-katanya tidak terkendali, menyakiti, akibatnya orang sekitar tidak bisa berkerja bagus. Memang marah itu manusiawi, tapi caranya benar dan alasannya pun benar. Tepat dan simpel, tapi orang jadi sadar. Jangan panjang lebar yang membuat orang jadi kesal. Jangan mudah tersinggung, sedikit-sedikit marah. Amati, kalau orang tidak bisa mengendalikan hampir dapat dipastikan kepemimpinannya tidak akan bagus.
* PEMIMPIN TIDAK PUNYA SIFAT IRI DENGKI
Kalau pemimpin pendengki, artinya susah lihat orang senang, senang lihat orang susah. Pemimpin pendengki tidak suka ada dianatara anggota timnya yang berprestasi, karena takut akan melampaui popularitas dirinya. Dia tidak suka melihat orang lain berprestasi. Padahal pemimpin sejati itu adalah yang membuat orang lain berprestasi. Prestasi seorang pemimpin adalah membuat sebanyak mungkin orang berprestasi. Ciri khasnya pemimpin pendengki itu selalu menjelekkan lawan-lawannya. Sangat sibuk menjelekkan orang lain, dan sangat sibuk memuji dirinya. Ia tidak tahan kalau lawannya dipuji. Dia akan berjuang untuk memudarkan, supaya tidak layak dipuji. Di mana ada kesempatan berbicara mesti dia menyerang (menjatuhkan) lawannya. Kebaikan seseorang akan terbakar habis seperti apimembakar kayu jika ia punya sifat iri dengki.
* PEMIMPIN TIDAK LICIK
Seorang pemimpin sejati biasanya tidak mengumbar janji, kecuali bertekad bisa mempersembahkan yangterbaik di dalam kebersamaan dan dukungan tim. Sifat tidak jujur dan suka korupsi harus benar-benar bersih darinya. Jika sebelum memimpin sudah licik, bagaimana sesudah punya kekuasaan? Tidak jujur, bagaimana kalau sudah berkuasa? Kalau belum memiliki kewenangan saja sudah tidak benar, bagaimana kewenangan ada di genggamannya.
Jika Anda menjadi pemimpin jangan hanya ingin memperoleh duniawi. Raihlah kedudukan semata-mata agar hidup kita bermanfaat. Membuat timnya/masyarakat di sekitarnya maju. Suksenya pemimpin bisa di lihat dari berapa banyak orang yangjadi sukses karena kehadirannya, keadaan menjadi lebih baik, dan adanya prestasi. Pemimpin yang baik itu melayani, menjadi suri tauladan, paling sopan, tidak membutuhkan penghormatan, tapi dia yang paling menghormati. Dia tidak membutuhkan pengharagaan, tapi dia yang paling menghargai rakyatnya. Pemimpin rendah hati pemimpin banyak berkorban, pemimpin yang tulus, itulah yang akan membawa keberuntungan bagi tim,. Dan ingat, ia tidak TENGIL
Untuk pemesanan PRODUK CNI segera hubungi:
AGEN RESMI PRODUK CNI
Jl. Teratai RT 10, RW 04, Bligo, Candi, Sidoarjo, JAWA TIMUR 61271, Telp. 031-70520708, 031-8068858, HP. 08155064444 Untuk pesan Produk bisa Transfer ke BCA No. Rek: 018.33222.38 Atas nama: ANDY SUBANDONO (kami SIAP melayani pengiriman seluruh wilayah Indonesia ditambah ongkos kirim)
AGEN RESMI PRODUK CNI
Jl. Teratai RT 10, RW 04, Bligo, Candi, Sidoarjo, JAWA TIMUR 61271, Telp. 031-70520708, 031-8068858, HP. 08155064444 Untuk pesan Produk bisa Transfer ke BCA No. Rek: 018.33222.38 Atas nama: ANDY SUBANDONO (kami SIAP melayani pengiriman seluruh wilayah Indonesia ditambah ongkos kirim)