Tentang Inseminasi


Pasangan muda yang baru saja menikah ingin memperpanjang masa “bulan madu” mereka dan menunda kehamilan. Setahun berjalan, dan tiba saatnya untuk merencanakan kehamilan, namun yang terjadi justru ketika mereka serius ingin memilik anak dan setelah mencoba beberapa kali, ternyata ‘making-a-baby’ tidaklah semudah yang dibayangkan.

Hari ini kita akan membahas sedikit mengenai informasi bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak, alias mengalami problem fertilitas/kesuburan. Salah satu jawabannya adalah dengan mencoba melakukan suatu prosedur yang disebut Intra Uterine Insemination (IUI).

Sebenarnya ada beberapa cara untuk mencoba keberhasilan konsepsi (kehamilan), mulai dari meluangkan waktu untuk berlibur dan melakukan bulan madu kedua, mengonsumsi vitamin, dan bahkan berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas. Ketika sekian banyak cara normal tersebut telah dicoba, tapi belum nampak tanda kehamilan, kadang itulah waktu untuk mempertimbangkan suatu metode bantuan untuk memiliki keturunan.

Salah satu alternatif yang ingin saya bahas hari ini adalah IUI. Ada juga metode lain yang dikenal sebagai IVF (in vitro fertilization), atau orang biasa menyebutnya program bayi tabung. Nah, pada program IUI, prosesnya adalah mengambil sperma dari pasangan pria, untuk kemudian “diproses” dengan teknologi medis untuk mendapatkan sel sperma kualitas terbaik, yang kemudian dimasukkan ke rahim pasangan wanita dengan bantuan suatu alat kateter. Dengan cara ini, sel sperma akan langsung berada di tuba falopii -saluran dimana pembuahan biasa terjadi. Metode ini tidak invasif dan relatif cepat (hanya sekitar 30 menit), dan secara biaya pun lebih terjangkau dibandingkan dengan program bayi tabung (IVF).

IUI dilakukan pada saat ovulasi, yaitu saat dimana sel telur telah matang dan keluar dari indung telur (ovarium). Ada tes urin yang bisa mendeteksi kapan terjadinya ovulasi, sehingga saat itulah waktu terbaik untuk melakukan IUI. Pada beberapa kasus, wanita yang menjalani IUI akan menerima injeksi hormon hCG untuk merangsang pertumbuhan sel telur dan ovulasi. Setelah injeksi, biasanya sel telur akan terlepas dalam 30-40 jam dam siap untuk bertemu dengan sel sperma.

Idealnya IUI dilakukan segera setelah terjadi ovulasi (jika hasil tes urin untuk mendeteksi ovulasi positif, paling lambat keesokan harinya IUI sebaiknya dilakukan). Untuk faktor infertilitas pria, IUI akan dilakukan setelah ovulasi, untuk mengoptimalkan angka keberhasilan. Sedangkan pada kasus normal, sperma dimasukkan sebelum ovulasi terjadi (sel sperma yang menunggu sel telur). Pasangan pria dianjurkan untuk tidak melakukan ejakulasi 2-3 hari sebelum hari pengambilan spesimen sperma.

IUI bisa dilakukan pada kasus-kasus infertilitas yang tidak jelas dan masalah fertilitas pada pria. Faktor usia dari pasangan wanita juga menentukan, karena dengan bertambahnya umur, tingkat kematangan sel telur akan menurun. Dokter akan menganjurkan pasangan untuk mencoba 2-3 siklus IUI, dan jika masih tidak membuahkan hasil, mungkin itu waktu untuk mencoba metode berikutnya, yaitu program bayi tabung.

Oleh : dr adhiatma gunawan

Produk CNI yang bisa membantu meningkatkan kesuburan pria dan wanita, yaitu:
• CNI Sun Chlorella 3X5 tab/hari
• CNI Ester-C Plus 2X1 tab/hari
• CNI Lyophilized Royal Jelly 3X1 tab/hari (untuk wanita)
• LIBILON 3X1 tab/hari (untuk pria)

Untuk pemesanan PRODUK CNI segera hubungi:
AGEN RESMI PRODUK CNI
Jl. Teratai RT 10, RW 04, Bligo, Candi, Sidoarjo, JAWA TIMUR 61271, Telp. 031-70520708, 031-8068858, HP. 08155064444 Untuk pesan Produk bisa Transfer ke BCA No. Rek: 018.33222.38 Atas nama: ANDY SUBANDONO (kami SIAP melayani pengiriman seluruh wilayah Indonesia ditambah ongkos kirim)
Related Posts with Thumbnails

Informasi yang lain, ada di bawah ini...