CNI untuk Hidup Sehat dan Sejahtera

Penghargaan bergengsi tersebut adalah Indonesia's Most Admired Companies (IMAC) Award 2010 yang diprakarsai Frontier Consulting Group (FCG) dan Majalah Business Week.

Penyerahan IMAC Award 2010 ini sendiri dilaksanakan Kamis (10/10) malam, di Ballroom Ritz Carlton Hotel, Jakarta oleh Chairman of FCG, Handi Irawan kepada CEO CNI Indonesia S. Abrian Natan.

PT. CNI yang beberapa tahun terakhir terus melakukan penyegaran ternyata makin memperkokoh citra positifnya di mata masyarakat. Selain tetap konsisten mengajak masyarakat menjalani gaya hidup sehat, CNI yang meraih IMAC Award 2010 untuk kategori MLM ini, tak henti melakukan inovasi demi memberikan kepuasan dan mencetak loyalitas para member dan konsumen.

“Kami sangat berbahagia bahwa berdasarkan riset yang dilakukan Frontier dan Majalah Business Week, masyarakat masih menilai CNI sebagai perusahaan Network Marketing yang bercitra paling baik. Dibukanya CNI Creative Center (C3) di Puri Kembangan, Jakarta Barat untuk umum yang juga dilengkapi dengan public service seperti cafe, salon dan laboratorium kesehatan, kami jadikan sebagai momentum perubahan CNI menyusul peningkatan pelayanan di seluruh sektor hingga penambahan titik-titik distribusi agar kami makin dekat dengan konsumen di seluruh Indonesia,“ ujar Abrian.

Ke depannya CNI juga akan membuka cafe-cafe di cabang-cabang lain atau di titik-titik distribusi (DC). “Respon masyarakat yang positif terhadap dibukanya cafe di C3 Building akan diperluas di cabang-cabang lain. Karena selain berbelanja, para pengunjung (konsumen atau member CNI) dapat bersantai di cafe. Kami nilai ini merupakan terobosan untuk menambah kenyamanan dalam berbelanja,“ jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, sekarang ini konsumen maupun member bisa memesan produk-produk CNI dengan menggunakan layanan siap antar (delivery service). Berbasiskan komitmen memberikan kemudahan kepada pelanggan, saat ini masyarakat umum pun bisa langsung berbelanja di semua distribution center (DC) CNI tanpa harus bergabung menjadi member atau khawatir akan “diprospek“.

Lebih jauh Abrian yang didampingi PR Manager CNI Pramesti Indah Permatasari menjelaskan, CNI telah menyempurnakan sistem manajemen distribution center dengan mengadopsi sebagian sistem waralaba/franchise. “Sekarang non member CNI atau masyarakat umum pun bisa memiliki dan mengelola DC Chain Store CNI. Dukungan distribusi hingga ke pengelolaan SDM dan keuangan serta keuntungan yang win-win solution, telah menarik sejumlah investor untuk menjadi pemilik DC CNI,“ tambah Abrian.

Dengan semua perubahan ini, CNI ingin mengomunikasikan paradigma baru sebagai perusahaan network marketing yang bersahabat. “Masyarakat bebas untuk memilih, tidak ada paksaan. Mau hanya mengonsumsi untuk pribadi dan keluarga atau mereferensikannya pada orang-orang terkasih, silakan. Kami ingin masyarakat menilai bahwa di CNI orang bisa berbisnis dengan santai namun pasti,” tukasnya.

Di sisi lain sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis kepedulian sosial senantiasa terus dilakukan Keluarga Besar CNI. “Kepedulian terhadap sesama yang kami wujudkan dalam berbagai aksi sosial seperti pengobatan gratis bagi ribuan warga kurang mampu telah menjadi agenda tetap yang harus terus dilakukan meski dalam kondisi krisis ekonomi sekalipun,” tambahnya.

Selain itu CNI juga secara berkala mengadakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk Family Care Community (komunitas/wadah bagi peningkatan kualitas keluarga Indonesia) dan Citra Pemimpin Remaja/CPR (program pengembangan karakter bagi para remaja usia SLTP-SLTA) di seluruh tanah air.

“Kami juga concern pada kualitas SDM, karenanya kami membuka kesempatan bagi para karyawan untuk mengikuti pelatihan di dalam maupun eksternal perusahaan di samping pemberian reward ke luar negeri bagi karyawan berprestasi,“ katanya.

Survei IMAC 2010 ini sendiri dilakukan terhadap 1.800 responden yang terdiri atas Journalists, Investors, Middle-Up to High level Executives & Public Society.

Dalam Survei IMAC 2010 dilakukan pengukuran terhadap sepuluh atribut yang mempengaruhi pembentukan citra perusahaan. Kesepuluh atribut ini dikelompokkan dalam empat dimensi yaitu kualitas, kinerja, tanggung jawab dan daya tarik.

Dimensi kualitas berhubungan dengan perhatian kepada konsumen, produk atau jasa yang berkualitas, kepercayaan kepada perusahaan dan inovasi perusahaan. Dimensi kinerja berkaitan dengan pertumbuhan dan manajemen yang baik dari perusahaan. Dimensi tanggung jawab menyangkut tanggung jawab sosial dan kepedulian pada lingkungan. Sementara itu, dimensi daya tarik menggambarkan perusahaan sebagai tempat kerja yang ideal dan memiliki SDM berkualitas.