Moms, saya ambil artikel ini dari sebuah situs www.cegahkankerserviks.org karena info ini penting sekali. Karena tahukah anda bahwa Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks. Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda.
Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut.
Apa sih kanker serviks itu?
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker serviks adalah kanker no. 2 yang paling sering menyerang dan mematikan perempuan di seluruh dunia.
Apa saja gejala kanker serviks?
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati.
Apa penyebab kanker serviks?
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun).
Bagaimana HPV bisa menyebar?
HPV dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.
Infeksi HPV dan Kanker Serviks
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts. Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan . Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Test Pap Smear
Tes Pap smear (Tes Pap) dapat mendeteksi adanya sel yang tidak normal pada serviks sedini mungkin.
Bagaimana mencegah kanker serviks?
Saat ini kanker serviks dapat dibantu dicegah dengan pemberian vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV. Sebuah vaksin anti HPV yang bersifat quadrivalent memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan penyebab dari 70% kasus kanker serviks serta HPV tipe 6 and 11, yang menyebabkan 90% dari kasus genital warts. Konsultasikan kepada dokter anda cara untuk membantu mencegah kanker serviks.
Konsultasi Dokter
Penting untuk diingat bahwa setelah vaksinasi bukan berarti tes Pap Smear tidak dibutuhkan. Tes Pap Smear harus dilakukan secara teratur sesuai dengan nasehat dokter untuk mendeteksi secara dini adanya sel-sel abnormal pada serviks sebelum berkembang menjadi kondisi pra-kanker atau kanker serviks. Lakukanlah konsultasi dengan dokter secara teratur!
Sumber: www.cegahkankerserviks.org
Produk CNI yang bisa membantu mengatasi penyakit kanker serviks yaitu:
• CNI HealthPack 3 in One 2X1 sachet/hari
• Organik Dietary Fiber Powder 2X1 stick/hari
• CNI Lyophilized Royal Jelly 2X1 tab/hari
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut.
Apa sih kanker serviks itu?
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker serviks adalah kanker no. 2 yang paling sering menyerang dan mematikan perempuan di seluruh dunia.
Apa saja gejala kanker serviks?
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati.
Apa penyebab kanker serviks?
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun).
Bagaimana HPV bisa menyebar?
HPV dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.
Infeksi HPV dan Kanker Serviks
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts. Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan . Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Test Pap Smear
Tes Pap smear (Tes Pap) dapat mendeteksi adanya sel yang tidak normal pada serviks sedini mungkin.
Bagaimana mencegah kanker serviks?
Saat ini kanker serviks dapat dibantu dicegah dengan pemberian vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV. Sebuah vaksin anti HPV yang bersifat quadrivalent memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan penyebab dari 70% kasus kanker serviks serta HPV tipe 6 and 11, yang menyebabkan 90% dari kasus genital warts. Konsultasikan kepada dokter anda cara untuk membantu mencegah kanker serviks.
Konsultasi Dokter
Penting untuk diingat bahwa setelah vaksinasi bukan berarti tes Pap Smear tidak dibutuhkan. Tes Pap Smear harus dilakukan secara teratur sesuai dengan nasehat dokter untuk mendeteksi secara dini adanya sel-sel abnormal pada serviks sebelum berkembang menjadi kondisi pra-kanker atau kanker serviks. Lakukanlah konsultasi dengan dokter secara teratur!
Sumber: www.cegahkankerserviks.org
Produk CNI yang bisa membantu mengatasi penyakit kanker serviks yaitu:
• CNI HealthPack 3 in One 2X1 sachet/hari
• Organik Dietary Fiber Powder 2X1 stick/hari
• CNI Lyophilized Royal Jelly 2X1 tab/hari
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”