Untuk meningkatkan penjualan produk atau bisnis anda, sudah tentu marketing jadi andalannya. Dalam marketing sendiri banyak sekali jurusnya. Baik beriklan, melakukan promosi, mengadakan pameran, direct marketing, maupun personal selling.
Nah, kali ini yang akan dibahas adalah personal selling di bisnis internet. Anda siap?
Sebelumnya mari kita bahas arti personal selling. Personal selling adalah teknik komunikasi personal untuk menginformasikan sesuatu, mempengaruhi, atau mengingatkan pada prospek tentang sebuah penawaran. Tujuan personal selling jelas apalagi kalau bukan untuk meningkatkan penjualan, serta mengurangi tingkat penolakan konsumen. Mengapa bisa? Sebab biasanya pendekatan personal akan jauh lebih dahsyat efeknya dibanding dengan penawaran yang bersifat massal.
Di bisnis offline, personal selling termasuk komunikasi marketing berbiaya mahal. Wajar saja, karena seorang marketer harus menemui prospek satu demi satu, menjelaskan ke tiap prospek yang tentu makan waktu, dan butuh perlengkapan yang tak sedikit. Sebagai hitung-hitungan saja, kalau setiap marketer offline misalkan butuh waktu 1 jam untuk setiap prospek, maka sehari hanya mampu menemui sekitar 8 prospek.
Di internet? Jauh lebih banyak!
Dengan internet, anda bisa melakukan personal selling dengan sangat sangat sangat hemat dan jauh lebih cepat. Tak sampai keringatan karena berburu klien dari satu tempat ke tempat lain. Cukup dari meja kerja anda, dan anda bisa memprospek dan melayani para konsumen dengan sangat nyaman. Enak kan?
Bagaimana proses personal selling?
Proses personal selling biasanya diawali dari memprospek customer, memilah dan memilih prospek yang berkualitas, lalu mengembangkan hubungan baik, kemudian berlanjut ke penyampaian pesan penawaran.
Nah berikutnya anda harus siap dengan lontaran pertanyaan yang muncul dari konsumen. Karena itu penguasaan pengetahuan produk dengan baik wajib hukumnya. Bila tidak, anda bisa gelagapan menjawab pertanyaan konsumen.
Contoh yang berhasil antara lain seperti Mas Yono Andrianto dan Bu Titik. Mas Yono menurut saya cukup berhasil dalam melakukan personal selling lewat internet, sedang Bu Titik cukup bagus secara offline. Karena sudah menguasai produk yang dipasarkan, maka mereka mampu menjelaskan dengan baik produk-produk yang dipasarkan.
Dan proses berikutnya berlanjut ke mengclosing penawaran. Ini salah satu proses penting. Pastikan dalam setiap proses personal selling yang anda lakukan, closing tak ketinggalan. Tutup setiap penawaran anda dengan closing!
Sudah selesai?
Belum. Bila mereka kemudian bergabung dengan layanan yang anda tawarkan, maka berikutnya anda wajib menyediakan layanan dan dukungan untuk mereka. Bentuknya bisa seperti konsultasi gratis, atau dukungan terhadap mereka. Dan anda tetap harus menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kalaupun kemudian mereka belum bergabung dengan anda, anda tetap wajib mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan orang-orang yang anda kenal itu. Sebab banyak teman, tak ada ruginya.
Anda siap melakukan personal selling?
By Joko Susilo
Nah, kali ini yang akan dibahas adalah personal selling di bisnis internet. Anda siap?
Sebelumnya mari kita bahas arti personal selling. Personal selling adalah teknik komunikasi personal untuk menginformasikan sesuatu, mempengaruhi, atau mengingatkan pada prospek tentang sebuah penawaran. Tujuan personal selling jelas apalagi kalau bukan untuk meningkatkan penjualan, serta mengurangi tingkat penolakan konsumen. Mengapa bisa? Sebab biasanya pendekatan personal akan jauh lebih dahsyat efeknya dibanding dengan penawaran yang bersifat massal.
Di bisnis offline, personal selling termasuk komunikasi marketing berbiaya mahal. Wajar saja, karena seorang marketer harus menemui prospek satu demi satu, menjelaskan ke tiap prospek yang tentu makan waktu, dan butuh perlengkapan yang tak sedikit. Sebagai hitung-hitungan saja, kalau setiap marketer offline misalkan butuh waktu 1 jam untuk setiap prospek, maka sehari hanya mampu menemui sekitar 8 prospek.
Di internet? Jauh lebih banyak!
Dengan internet, anda bisa melakukan personal selling dengan sangat sangat sangat hemat dan jauh lebih cepat. Tak sampai keringatan karena berburu klien dari satu tempat ke tempat lain. Cukup dari meja kerja anda, dan anda bisa memprospek dan melayani para konsumen dengan sangat nyaman. Enak kan?
Bagaimana proses personal selling?
Proses personal selling biasanya diawali dari memprospek customer, memilah dan memilih prospek yang berkualitas, lalu mengembangkan hubungan baik, kemudian berlanjut ke penyampaian pesan penawaran.
Nah berikutnya anda harus siap dengan lontaran pertanyaan yang muncul dari konsumen. Karena itu penguasaan pengetahuan produk dengan baik wajib hukumnya. Bila tidak, anda bisa gelagapan menjawab pertanyaan konsumen.
Contoh yang berhasil antara lain seperti Mas Yono Andrianto dan Bu Titik. Mas Yono menurut saya cukup berhasil dalam melakukan personal selling lewat internet, sedang Bu Titik cukup bagus secara offline. Karena sudah menguasai produk yang dipasarkan, maka mereka mampu menjelaskan dengan baik produk-produk yang dipasarkan.
Dan proses berikutnya berlanjut ke mengclosing penawaran. Ini salah satu proses penting. Pastikan dalam setiap proses personal selling yang anda lakukan, closing tak ketinggalan. Tutup setiap penawaran anda dengan closing!
Sudah selesai?
Belum. Bila mereka kemudian bergabung dengan layanan yang anda tawarkan, maka berikutnya anda wajib menyediakan layanan dan dukungan untuk mereka. Bentuknya bisa seperti konsultasi gratis, atau dukungan terhadap mereka. Dan anda tetap harus menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kalaupun kemudian mereka belum bergabung dengan anda, anda tetap wajib mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan orang-orang yang anda kenal itu. Sebab banyak teman, tak ada ruginya.
Anda siap melakukan personal selling?
By Joko Susilo