Cantik yang tak sehat


Pilih mana mau tampil cantik tapi beresiko sakit, atau berpenampilan biasa namun berbadan sehat sampai tua? Ditilik dari logikanya, orang akan cenderung mengambil pilihan kedua. kenyataannya, banyak yang lebih suka pada pilihan pertama. Yang penting terlihat cantik dan menarik. Soal sakit, urusan belakangan.

Contohnya dalam memilih sepatu. Sepasang sepatu hakikatnya adalah pembungkus yang berguna untuk melindungi kaki. Dalam dunia mode, sepatu menjadi bagian dari fashion yang dirancang bukan saja untuk melindungi kaki tapi juga untuk mempercantik penampilan. Belakangan pendekatan fashion yang lebih melekat, sehingga lahirlah model-model sepatu yang mengutamakan unsur "gaya" ketimbang fungsi dari sepatu itu sendiri.

Hak Tinggi. Dalam memilih sepatu, kaum perempuan cenderung menyukai sepatu berhak tinggi. Pasalnya dunia mode telah melemparkan imej bahwa sepatu berhak tinggi memberi kesan yang lebih anggun. Semakin tinggi hak sepatu yang dikenakan, akan mengundang decak kagum dan si pemakai juga merasa penampilannya menjadi semakin lebih menarik. Padahal dikaji dari sisi kesehatan, sepatu berhak tinggi mengundang banyak masalah.

Salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh sepatu berhak tinggi adalah osteoarthritis. Osteoarthritis adalah bagian dari penyakit radang sendi atau artritis. Gejalanya berupa nyeri dan kaku di persendian tulang. Umumnya keluhan muncul di persendian lutut dan panggul. Bila dibiarkan bisa menyebarkan nyeri ke bagian otot sekitarnya. Pada stadium rendah, keluhan bisa diatasi dengan obat-obatan dan latihan gerak. pada stadium lanjut memerlukan tindakan operasi penggantian bantal sendi.

Dengan hak sepatu yang tinggi, tubuh akan menjadi lebih condong ke depan. Tentunya, si pemakai sepatu tak membiarkan tubuhnya membungkuk ke depan dan akan berusaha menegakkan posisi tubuhnya dengan cara menarik badan ke belakang. Sikap berdiri tegak seperti ini menimbulkan gaya berat badan yang tidak seimbang. Bagian tertentu dari sendi lutut mendapat beban yang lebih berat dari bagian lain. Semestinya keseluruhan gaya berat badan bisa ditampung sepenuhnya secara merata oleh semua permukaan sendi lutut. Bila kondisi tidak seimbang ini terjadi terus-menerus dalam tempo antara dua sampai lima tahun terpiculah penyakit radang sendi.

Ini bukan cerita isapan jempol belaka. Studi yang dilakukan America Academy of Orthopedic Surgeon beberapa tahun lalu membuktikan perempuan yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi, terutama dengan hak di atas 5 cm, banyak yang mengalami radang sendi di sekitar lutut, paha, tulang panggul, bahkan ada yang sampai ke tulang belakang.

Penggunaan sepatu berhak tinggi akan semakin mengundang resiko penyakit bilamana hak yang dijadikan sandaran untuk berpijak berdiameter kecil. Hak sepatu yang kecil sudah barang tentu menyebabkan pijakan kaki tidak stabil, apalagi bila pemakainya bertubuh gemuk. Agar tubuh tidak terjatuh, secara refleks otot-otot sekitar lutur kerap bekerja keras menjaga keseimbangan tubuh, otot-otot lutut tidak bisa rileks. Inilah yang menyebabkan kaki mudah lelah, capek, dan terserang kram.

Hak terlalu rendah. Belakangan ini menjamur sepatu model baru dengan hak sangat rendah. Saking rendahnya terkesan tanpa hak karena tapak sepatu dan ujung jari sampai ke tumit sama tipisnya. Apakah ini berarti sepatu model ini seratus persen aman bagi kesehatan? jawabannya Ternyata TIDAK.

Sepatu yang terlalu datar juga bisa menimbulkan masalah karena kondisi tersebut memaksa tendon achilles-nama urat kaki di atas tumit yang namanya diambil dari nama legenda prajurit perang troya-melakukan tarikan yang keras. Bila berjalan dengan sepatu datar berlangsung dalam waktu yang lama, otot-otot di sekitar tumit terasa cepat pegal dan lelah.

Ujung runcing. Satu lagi model sepatu yang perlu dipersoalkan adalah yang berujung runcing. Lagi-lagi model ini sering kita jumpai pada sepatu wanita. Ujung runcing memang memberikan kesan manis, tapi sesungguhnya menyiksa kaki. Bila diperhatikan dengan seksama, kaki manusia baik laki-laki maupun wanita memiliki pola yang sama yaitu pola segiempat, sedangkan sepatu yang berujung runcing adalah penggambaran dari bentuk segitiga. Bisa dibayangkan bila memasukkan benda segiempat ke ruang segitiga jelas menyalahi aturan bentuk. Ditinjau dari aspek kesehatan, sepatu berujung runcing menimbulkan strength atau tekanan yang besar pada sendi-sendi jari kaki, dan kondisi ini bisa memicu pengapuran.

Model Ideal. Kalau begitu adanya, sepatu model apa yang paling ideal yang baik untuk dipakai sehari-hari? "Yang paling baik adalah sepatu olahraga. Empuk dan solnya juga bagus."
Tapi tentunya sepatu olahraga tidak cocok untuk dipakai ke kantor, maka untuk meminimalkan resiko gangguan tulang, ada baiknya untuk penggunaan sehari-hari pakailah sepatu yang memiliki hak setinggi 2-3 cm. Posisi ini memungkinkan tumit terangkat sedikit dan melonggarkan tendon achilles. Sehingga ketika berjalan tidak terjadi tarikan keras pada urat kaki. Sebaiknya pilihlah sepatu yang berhak besar sehingga dapat menopang tubuh dengan seimbang. Kemudian perhatikan pola ujung sepatu.Pakailah sepatu yang berujung datar atau tidak membuat jemari melengkung atau tertekan. Intinya, untuk kesehatan diri sendiri pilih dan pakailah sepatu yang menimbulkan rasa nyaman di kaki.

Kiat aman memakai sepatu hak tinggi:
* Jangan memakai sepatu berhak tinggi terlalu lama, cukup beberapa jam saja
* Gunakanlah pada waktu-waktu tertentu, misalkan ke pesta atau menghadiri acara-acara resmi
* Untuk menjaga penampilan, boleh-boleh saja memakai sepatu hak tinggi ke kantor. Tetapi kenakan saat datang menuju dan pulang kantor saja. selama di kantor, pakailah sepatu yang lebih nyaman dikaki.

Related Posts with Thumbnails

Informasi yang lain, ada di bawah ini...